Gejala Obesitas dan Cara Mengatasinya

Selamat pagi sobat-sobat sekalian. Kali ini saya ingin membagi artikel gejala obesitas. Obesitas memiliki banyak efek samping yang merugikan kesehatan. Masalah yang dapat muncul di anataranya adalah sakit jantung, risiko stroke, tingginya kolesterol, hingga mengalami hipertensi. Untuk itu sobat sekalian bisa mengenal ciri-cirinya seperti berikut ini :

  1. Berat Badan Berlebih. Untuk mengetahui apakah tubuh anda proporsional, silahkan baca artikel kami tentang Cara dengan Menghitung BMI
  2. Sesak napas. Kebanyakan orang yang tubuhnya gemuk akan merasakan napasnya lebih berat. Hal itu disebabkan adanya penumpukan lemak di sekitar leher dan dada dan juga adanya penyempitan pada jantung. Lemak berlebih ini membuat udara agak sulit mengalir masuk dan keluar paru-paru sehingga menimbulkan sesak napas.
  3. Sakit lutut. Penyebabnya adalah lutut dan pergelangan kaki, termasuk bagian sendi, tidak terlalu kuat untuk menahan beban berat badan di atasnya. Akibatnya yaitu area kaki terasa sakit dan kaku. Ini juga dapat mempengaruhi pula terhadap postur tubuh dalam jangka panjang.
  4. Depresi. Orang gemuk cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah karena kondisinya. Mereka lebih mudah tertekan pikirannya karena keadaan fisik yang tidak biasa.
  5. Maag. Kelebihan lemak membuat adanya tekanan pada sistem pencernaan  dan terkadang menyebabkan isi perut kembali didorong ke arah kerongkongan. Rasa yang muncul di antaranya gejala maag, rasa nyeri di tulang dada disertai rasa terbakar di kerongkongan.
  6. Memiliki tekanan darah tinggi.Obesitas dan hipertensi saling berkait. Banyaknya lemak dalam tubuh menimbulkan risiko seseorang memiliki tekanan darah tinggi. Hal ini membuat seseorang juga rentan mengalami masalah kardiovaskular. Serangan stroke dan jantung patut diwaspadai.
  7. Masalah kulit. Bagi kebanyakan orang dengan obesitas lebih mungkin memiliki kulit gelap dan terjadi lipatan-lipatan pada kulit terutama bagian perut. Mereka juga mudah mengalami infeksi jamur dan bakteri di kulit dengan tanda adanya ruam. 
Untuk mengatasi Obesitas kami punya beberapa tips yang mungkin beberapa sudah sobat ketahui, tapi tidak ada salahnya kami mencoba mengulas kembali. Berikut ini adalah beberapa tips untuk mengatasi Obesitas :
  • Atur Pola Makan. Pola makan yang tidak teratur merupakan salah satu faktor penyebab perut buncit. Padahal pola makan yang teratur dapat mencegah dan mengecilkan perut.
  • Jenis Makanan. Mengkonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat berlebih dapat membuat perut memiliki jumlah lemak yang banyak. Konsumsilah makanan yang mengandung banyak protein seperti telur, roti, dan biji-bijian. Konsumsilah buah-buahan dan sayur yang mengandung banyak vitamin, disarankan mengkonsumsi buah lebih baik 15 menit sebelum makan.
  • Olah raga rutin. Kebanyakan dari kita malas berolahraga karena alasan sibuk, sehingga menyebabkan proses pembakaran lemak tidak berjalan dengan baik. Luangkan waktu anda sekitar 20 sampai 30 menit untuk berolahraga ringan, seperti melakukan sit-up atau jogging secara rutin setiap hari.
  • Air Putih. Nah, untuk yang terakhir ini sobat sekalian pasti sudah tau manfaat air putih untuk tubuh kita. Karena 70% dari tubuh kita berisi cairan. Minum banyak air putih akan mencairkan konsentrasi sodium dalam tubuh sehingga meningkatkan jumlah air yang keluar dari sistem tubuh kita.
Sekian dulu dari kami, tetap kunjungi blog kami untuk mendapatkan tips sehat lainnya.

» Read More...

Bahaya Obesitas


Dengan Gaya hidup saat ini, kegemukan atau obesitas sudah semakin banyak ditemui tidak hanya melanda orang dewasa tapi anak kecil juga ada.Penyebab obesitas bisa didapat baik secara biologis ataupun medis. Ada beberapa faktor yang menyebabkan obesitas yaitu Faktor genetik dan beberapa faktor lainnya. Namun, perlu untuk diingat untuk sobat sekalian bahwa makan terlalu banyak dan gaya hidup juga bisa jadi faktor utama.
Kegemukan dapat meningkatkan peluang terjadinya berbagai macam penyakit, terutama penyakit jantung, diabetes, apnea tidur obstruktif, kanker tertentu, hipertensi atau darah tinggi, gangguan fungsi organ dalam dan penyakit lainnya. Kebanyakan masalah Kegemukan atau obesitas disebabkan oleh asupan energi makanan yang berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan kerentanan genetik, meskipun ada juga beberapa kasus terutama disebabkan oleh gen, gangguan endokrin, obat-obatan atau penyakit psikiatri. Hanya sedikit bukti yang mendukung pendapat bahwa orang yang gemuk makan sedikit namun berat badannya bertambah karena metabolisme tubuh yang lambat. Kebanyakan orang gemuk mengeluarkan energi yang lebih besar dibandingkan orang yang kurus karena dibutuhkan energi untuk manjaga massa tubuh yang lebih besar
Kegemukan/Obesitas ditentukan dengan melihat indeks massa tubuh (BMI), yang merupakan ukuran lemak tubuh. Bagi yang memiliki BMI 30 atau lebih besar dapat diklasifikasikan sebagai obesitas. Untuk menghitung BMI bisa baca artikel kami lainnya tentang Bagaimana Cara Menghitung BMI.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan dalam waktu dekat bahwa kelebihan berat badan dan kegemukan akan menggantikan masalah kesehatan masyarakat lainnya seperti kekurangan gizi dan penyakit menular sebagai penyebab utama kesehatan yang buruk. Obesitas menjadi masalah kesehatan masyarakat dan masalah kebijakan karena prevalensi, biaya dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Harus ada upaya yang dilakukan untuk mengurangi masalah obesitas ini mencakup penyediaan makanan di sekolah yang dibiayai oleh pemerintah, membatasi pemasaran junk food secara langsung khususnya kepada anak-anak dan mengurangi akses untuk mendapatkan minuman manis di sekolah.
Obesitas tidak hanya mempunyai dampak terhadap kesehatan, kegemukan menimbulkan berbagai masalah lainnya, termasuk kurangnya peluang dalam mendapatkan pekerjaan dan peningkatan biaya usaha. Efek ini dirasakan pada semua tingkat masyarakat mulai dari individu, hingga perusahaan, dan pemerintah. Kegemukan dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang dan kurangnya peluang dalam memperoleh pekerjaan. Bila dibandingkan dengan rekan kerja yang mempunyai berat badan normal, rata-rata pekerja yang kegemukan memiliki angka tidak masuk kerja yang lebih tinggi dan mengambil cuti yang lebih banyak karena ketidakmampuan kerja, sehingga menaikkan biaya bagi orang yang mempekerjakan mereka dan menurunkan produktivitas. Upaya-upaya pencegahan kegemukan sudah diadakan salah satunya yaitu menurunkan biaya pengobatan penyakit yang terkait dengan kegemukan. Tetapi, semakin lama orang hidup, semakin banyak biaya medis yang dikeluarkannya. Oleh karena itu, para ahli riset mengambil kesimpulan bahwa menurunkan kegemukan bisa meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi tampaknya tidak akan menurunkan pengeluaran untuk kesehatan secara keseluruhan.

Jika ada waktu luang baca juga artikel kami yainnya

» Read More...

Recent Post

Hi Stats